Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Pulloh Anwari
TRIBUNJABAR.ID, CIPATAT - Kabupaten Bandung Barat banyak menyimpan kekayaan potensi wisata melimpah yang belum terjamah untuk dikunjungi.
Salah satu satu wisata yang masih tersembunyi itu yakni bernama Curug Walanda Citatah, berada di Kampung Gugunturan, RT3/12, Desa Citatah Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Indonesia.
Curug Walanda ini memiliki keunikan tersendiri, lantaran aliran sungainya dari sebuah terowongan yang memiliki panjang kurang lebih 162 meter dan tinggi diameter 8-10 meter.
Ketinggian Curug Walanda ini kurang lebih 20 meter dan mengalir ke sungai Cirawa dan menyambung ke sungai Cimeta.
Terowongan Curug Walanda ini sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda.
Pemerintah Belanda saat itu membuat jalur rel kereta api Cianjur - Bandung - Sukabumi. Keberadaan terowongan aliran sungai ini berada dibawah jalur rel tersebut.
Sekitar tahun 1889 an, terowongan ini dibuat untuk memasok air kereta api uap di Stasiun Cipatat.
Uniknya dari Curug Walanda ini, sebab terowongan itu adalah tebing maka terbentuklah air terjun.
Menurut sesepuh Abah Otong (88) menceritakan keberadaan terowongan Curug Walanda ini dari ayahnya bernama 'Aki' Bahri bahwa Belanda sengaja membuat terowongan itu selain untuk memasok air untuk kereta api uap, digunakan juga buat penahan rel kereta api.
"Dari cerita bapak saya Aki Bahri, terowongan itu dijadikan untuk menahan perlintasan kereta api, " ujar Otong di lokasi, Sabtu (21/11/2020).
Kala itu, Kata Otong, bahwa ayahnya dulu bekerja di perusahaan kereta api pada jamannya bernama Staatssporwagen (SS).
Pengerjaan jalur kereta api dan Curug Walanda itu dibangun oleh para warga Indonesia yang dipekerjakan secara paksa (Rodi) pada jaman penjajahan Belanda.
"Dulu ayah saya di gaji 160 perak, sebagai pegawai pemeliharaan sekitar tahun 1916, hingga tahun 1940, saya diceritakan dulu pengerjaan secara paksa, " ceritanya.
Kini keberadaan Curug Walanda ini dijadikan potensi wisata baru di Bandung Barat oleh karang taruna warga sekitar.
Beberapa fasilitas dibangun seperti jembatan pelangi yang posisinya persis didepan Curug Walanda, sangat cocok untuk spot foto yang instagramable.
Selain memiliki curug yang sudah berumur ratusan tahun, pemandangan persawahan yang hijau dan dialiri sungai Cirawa ini yang sarat akan sejarah Bandung Purba.
Pengelola Curug Walanda Jujun (38) mengatakan kedepannya pihaknya juga akan membangun dan memperkenalkan wisata edukasi kesenian Sunda.
"Kedepannya juga disini kami akan membuat spot untuk pertunjukan kesenian Sunda, alat musik tradisional seperti beluk, tarawangsa, " ujarnya.
Soal akses menuju Curug Walanda ini bisa ditempuh menggunakan kendaraan roda dua ataupun roda empat.
Dari pusat Kota Bandung menuju ke lokasi Curug Walanda ini membutuhkan waktu 1 jam setengah.
Dari Kota Bandung bisa menggunakan jalur ke arah Padalarang lalu Citatah. Dari Citatah mengarah ke daerah Cimerang.
Saat ingin ke Curug Walanda ini disarankan menggunakan google maps, sebab, saat menuju ke lokasi tak ada papan nama atau gapura yang mengarahkan ke tempat wisata Curug Walanda tersebut.
Dari daerah Cimerang, akan menemukan belokan dengan jalan yang turunan. Dari sana bisa di akses menggunakan kendaraan roda dua.
Lalu akan menemukan warung warung dan bisa memarkirkan kendaraannya.
Kemudian berjalan kaki sekitar 20 menit menuju jalan kampung yang melewati rel kereta api Bandung - Cianjur yang sudah tidak beroperasi lagi.
Dari rel kereta api itu, hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk tiba ke lokasi Curug Walanda.(*)
Penulis: Syarif Pulloh Anwari
Video Production: Uben
Viral : http://bit.ly/odadingadelondok
Headline : http://bit.ly/hlkamis15okt
Paling Populer : http://bit.ly/melijuara
Upload Terbaru : http://bit.ly/bbdebutgemilang
MEDIA SOCIAL & WEB Official
Website : https://jabar.tribunnews.com/
Instagram : https://www.instagram.com/tribunjabar
Twitter : https://twitter.com/tribunjabar
Facebook : https://www.facebook.com/baladtribun
Fan Page FB : https://www.facebook.com/tribunjabar
#tribunjabarvideo
